Sabtu, 13 April 2013

perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil trimester I, II, dan III pada sistem pencernaan,perkemihan,muskuloskletal.


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
                  Masa kehamilan dimulai dari konsepsi samapi dengan lahirnya janin kedunia luar. Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 1 bulan 7 hari ).
Kehamilan dibagi 3 yaitu trisemester pertama, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trisemester kedua dari bulan keempat sampai bulan keenam, kemudian trisemester ketiga dari bulan ketujuh sampai bulan kesembilan.
Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan.Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan sistem pencernaan, perubahan sistem perkemihan, dan perubahan sistem muskuloskeletal.
Perubahan pada sistem pencernaan seperti sembelit, mual atau nause, perut kembung akibat makanan yang tertahan dalam lambug.
Perubahan pada sistem perkemihan seperti ibu hamil sering buang air kesil karena adanya desakan oleh fetus yang semakin besar dalam uterus.
Perubahan pada sistem muskuloskeletal seperti postur tubuh ibu yang berubah, membuatnya tak nyaman untuk bergerak. Adanya kram kaki yang sering terjadi pada ibu.
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan. Namun demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang normal lagi.




B.     TUJUAN PENULISAN

1.      Tujuan Umum
                        Untuk mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil trimester I, II, dan III.

2. Tujuan khusus
                        Untuk mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil trimester I, II, dan III, yaitu :
a.       Perubahan sistem pencernaan
b.      Perubahan sistem perkemihan
c.       Perubahan sistem  muskuloskletal.             











BAB II
TINJAUAN TEORI

            Pada ibu hamil, perubahan anatomi sistem-sistem pada tubuh berkembang sesuai tahap usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai trimester III kehamilan. Sistem-sistem tersebut meliputi : sistem pencernaan, sistem perkemihan, dan sistem muskuluskeletal.

A.    SISTEM PENCERNAAN
 Rongga Mulut
Salivasi mungkin akan meningkat sehubungan dengan kesukaran menelan akibat nausea. Gusi dapat menjadi hiperemis dan melunak, kadang berdarah apabila hanya terkena cidera ringan,misalnya pada saat gosok gigi. Pembengkakan gigi sangat vaskular disebut epulis kehamilan yang terkadang dapat timbul,tetapi secara khas mengecil secara spontan setelah kelahiran. Keadaan tersebut  di sebabkan oleh pengaruh hormon estrogen yang meningkat atau kadang terjadi pada pengguna kontrasepsi oral dan ibu yang mengalami defisiensi vitamin C. Tidak ada bukti yang menjelaskan bahwa kehamilan mendorong proses pembusukan pada gigi ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 96 ).

 Motilitas Saluran Gastrointestinal

            Biasanya ada penurunan tonus dan motilitas saluran gastrointestinal yang menimbulkan pemanjangan waktu pengosongan lambung dan transit usus. Hal ini mungkin merupakan akibat jumlah progesteron yang besar selama proses kehamilan dan menurunnya kadar motalin- suatu peptida hormonal yang diketahui mempengaruhi otot- otot halus (Chritofides dkk, 1982 )- atau keduanya. Pada saat persalinan, khususnya setelah pemberian analgesik, waktu pengosongan lambung secara khas sangat memanjang. Bahaya utama anastesi umum adalah regurgitasi dan aspirasi, baik isi makanan maupun asam lambung
( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 97 ).
            Hormon estrogen membuat pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan ( hipersaliva ), daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari yang disebut morning sickness. Muntah yang terjadi pada ibu hamil disebut emesis gravidarum. Apabila muntah berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari disebut hiperemesis gravidarum ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 96 ).

Lambung dan Esofagus

            Pirosis merupakan kejadian yang umum pada kehamilan, paling mungkin di sebabkan oleh refluks sekret-sekret asam ke esofagus bagian bawah. Posisi lambung yang berubah mungkin ikut menyumbang pada seringnya terjadi peristiwa ini. Tonus esofagus dan lambung berubah selama kehamilan dengan tekanan intraesofagus yang lebih rendah dari tekanan lambung lebih tinggi. Selain itu, pada saat yang bersamaan peristaltik esofagus mempunyai kecepatan gelombang dan amplitudo yang rendah ( Ulmsten dan Sundstrom, 1978 ), perubahan-perubahan tersebut menyokong terjadinya refluks gastroesofageal yang menimbulkan heart burn ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 97 ).

Usus Kecil, Besar, dan Apendiks

            Oleh karena kehamilan yang berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh uterus yang membesar ke arah atas dan lateral. Sebagai akibat, apendiks sebagai contoh biasanya bergeser ke arah atas, lateral dan sering kali mencapai pinggang kanan ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 97 ).
            Hormon progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang ( relaksasi otot-otot polos) sehingga makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah di cerna lebih lama di dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorbsi, tetapi dapat menimbulkan konstipasi dimana hal ini merupakan salah satu keluhan dari ibu hamil. Konstipasi dapat juga terjadi karena kurangnya aktivitas/senam dan penurunan intake cairan  ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 97 ).

Hati

            Pertambahan ukuran hati pada beberapa binatang dapat terlihat dengan jelas, tetapi sebaliknya pada kehamilan manusia, pembesaran hati tersebut tidak dapat terlihat ( Combes dan Adams, 1971 ). Selain itu, dengan evaluasi histologis hati yang di dapat dengan biopsi, termasuk pemeriksaan dengan mikroskop elektron menyatakan tidak ada perbedaan yang jelas dari morfologi hati yang terjadi sebagai respons terhadap kehamilan normal ( Ingerslev dan Teilum, 1946 ). Perubahan terjadi secara fungsional yaitu dengan menurunnya albumin plasma dan globulin plasma dalam resio tertentu. Kejadian ini merupakan kejadian yang normal pada wanita hamil. Pada wanita yang tidak hamil kondisi tersebut dapat menunjukkan adanya penyakit pada hati ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 98 ).

Kandung Empedu

            Fungsi kandung empedu berubah selama kehamilan karena pengaruh hipotoni dari otot-otot halus. Selama melakukan SC, Potter ( 1936 ) cukup sering menemukan empedu teregang namun hipotonik dan aspirat empedu cukup kental. Secara umum diterima bahwa kehamilan menjadi predisposisi pembentukan batu empedu ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 98 ).

Perubahan Sistem Pencernaan Yang di Rasakan Ibu Hamil adalah sebagai berikut.

1.      Trimester I
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, terdapat perasaan enek ( nausea ). Hal ini mungkin dikarenakan kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah di cernakan lebih lama berada dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorpsi, tetapi menimbulkan konstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan utama ibu hamil. Tidak jarang di jumpai adanya gejala muntah ( emesis ) pada bulan-bulan pertama kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari, di kenal sebagai morning sikcness. Apabila emesis terjadi terlalu sering dan terlalu banyak di keluarkan ( hiperemesis gravidarum ), maka keadaan ini pathologik.  Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada beberapa wanita di temukan adanya nyidam makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi asam mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah Pica        (mengidam ) yang sering di kaitkan dengan anemia akibat devisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi ( Hanifa Wiknjosastro, 2002 : 97 ).

2.      Trimester II dan III

Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu, perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam organ perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya seluruh pencernaan, usus besar, kearah atas dan lateral. Wasir ( hemeroid ) cukup sering terjadi pada kehamilan. Sebagian besar hal ini terjadi akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemoroidal. Panas perut terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke dalam esofaghus bagian bawah ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 98 ).

B.     SISTEM PERKEMIHAN

Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul.  Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih meningkat. Hal ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24 kehamilan. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering BAK akan timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan kembali.
 Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolism dan sirkulasi ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin menurun, begitu jg dengan volume darah ginjal (jayanti sukma hapsari muis di 22.48 http://amazingbiges.blogspot.com/2011/05/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html ).
Dalam kehamilan, ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh progesteron. akan tetapi,  ureter kanan lebih membesar lebih membesar dari  ureter kiri karena mengalami lebih banyak tekanan perbandingan dengan ureter kiri. Hal ini di sebabkan karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang bergerah lebih sering memakai tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid yang berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut lebih sering dijumpai hidroureter dekstra dan pielitis dekstra. Di samping sering BAK yang tersebut di atas, terdapat pula poliri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69 %. Reabsorpsi di tubulus tidak beruba sehingga lebih banyak dikeluarkan urea dan asam folik dalam kehamilan ( Hanifa Wiknjosastro, 2002:97 ).

C.    SISTEM MUSKULOSKELETAL

            Pengaruh dari peningkatan ekstrogen, progesteron, dan elastin dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan persendian.
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Peregangan oto-otot
2. Pelunakan legamen-ligamen
Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan-perubahn tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tulang belakang ( Curva lumbar yang berlebihan ).
2. Oto-otot abdominal ( meregang ke atas uterus hamil ).
3. Oto dasar panggul ( Menahan berat badan dan tekanan uterus ).

Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan struktural dan bagian bermasalah yang potensial dikarenakan beben yang menekan kehamilan. Oleh karena itu, masalah postur merupakan hal biasa dalam kehamilan.
1)      Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan mengubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
2)      Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar dalam membentur benda-benda
( Menghasilkan memar biru ) dan kehilangan keseimbangan ( lalu jatuh )
( Pusdiknakes, 2003:100 ).

Perubahan Sistem Muskuloskeletal yang dirasakan Ibu Hamil adalah sebagai berikut. 
Trimester I
            Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisi khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira 1/3 lebih banyak kalsium dan posfor. Karies gigi tidak disebabkan oleh dekalasifikasi, sejak kalsium dan gigi dibentuk. Terdapat bukti bahwa saliva yang sama pada saat hamil membuat aktifitas penghancur bakteri email yang menyebabkan karies (jayanti sukma hapsari muis di 22.48 http://amazingbiges.blogspot.com/2011/05/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html ).

Trimester II dan III
            Hormon progesteron dan hormon relaksasi menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot-otot. Hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan. Proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubis melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi sacrococcigus mengendur membuat tulang  koksigis bergeser ke arah belakang sendi panggul yang tidak stabil. Pada ibu hamil, hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk mengompensasi penambahan berat badan ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 103 ).
Lordosis progresif merupakan gambaran yang khas pada kehamilan normal. Untuk mengompensasi posisi anterior uterus yang semakin membesar, lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai bawah. Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal, dan sendi pubis bertambah besar, serta menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian bawah punggung khususnya pada akhir kehamlan. Selama trimester aknir, rasa pegal, mati rasa, dan lemah di alami oleh anggota badan atas yang di sebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar bahu sehingga menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus ( Crips dan DeFrancesco, 1964 ). Ligamen rotundum mengalami hipertrofi dan mendapatkan tekanan dari uterus yang mengakibatkan rasa nyeri pada ligamen tersebut
 ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 103-104 ).
Kram otot-otot tungkai dan kaki merupakan masalah umum selama kehamilan. Penyebabnya tidak diketehui, tetapi berhubungan dengan  metabolisme otot, atau postur yang tidak seimbang  (jayanti sukma hapsari muis di 22.48 http://amazingbiges.blogspot.com/2011/05/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html ).
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan tetapi wanita yang tua dapat mengalami gangguan punggung atau nyeri punggung yang cukup berat selama kehamilan (jayanti sukma hapsari muis di 22.48 http://amazingbiges.blogspot.com/2011/05/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html ).


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN



  Perubahan-perubahan anatomi yang terjadi pada ibu hamil diantaranya meliputi sistem pencernaan, sistem perkemihan, dan muskuloskeletal yang berkembang sesuai dengan kondisi janin yang ada di kandungan ibu.       
a.       Pada sistem pencernaan di awal trimester timbul gejala morning sickness  dan berangsur membaik pada trimester selanjutnya, bahkan nafsu makan pun meningkat. Mual (nausea) terjadi karena makanan lebih lama berada di lambung dan dicerna sangat lambat di usus. Terjadi  konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat. Selain itu perut kembung  juga terjadi.
b.      Pada sistem perkemihan pada awal trimester sudah menunjukkan gejala sering buang air kecil akibat didesak oleh fetus dan berlangsung sampai trimester III. Perubahan struktur ginjal merupakan aktifitas hormonal [ estrogen dan progesteron ], tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah.
c.       Pada sistem muskuloskeletal di awal kehamilan, perubahan-perubahannya tidak begitu mencolok, tetapi seiring dengan bertambahnya umur kehamilan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan  wanita berubah secara menyolok dan lebih sulit untuk bergerak. Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karenan janin membesar dalam abdomen.
Kadangkala, perubahan-perubahan tersebut membuat ibu tidak nyaman, tetapi selama perubahan-perubahan tersebut tidak terlalu mengganggu aktivitas ibu, maka kehamilan tersebut dianggap kehamilan fisiologis.