Ingus yang keluar dari hidung tidak hanya
muncul saat orang pilek. Tapi beberapa kondisi lain seperti alergi atau trauma
juga memicu keluarnya ingus. Ingus bisa dibedakan apakah itu ingus biasa atau
ingus yang mengandung infeksi.
Ingus umumnya dihasilkan oleh lapisan sel
pada saluran sinus. Cairan ini berfungsi untuk menjaga membran nasal (hidung)
tetap lembab, serta berguna untuk melawan infeksi dan iritasi. Ingus yang
muncul tidak hanya disebabkan oleh infeksi. Beberapa kondisi lain juga bisa
memicu timbulnya ingus seperti alergi, trauma (benturan), iritasi atau terpapar
polusi udara, penggunaan obat yang disemprotkan ke hidung atau adanya masalah
pada anatomi bagian hidung.
Dr Jennifer Shu dari Children's Medical
Group mengungkapkan perbedaan ingus biasa dan ingus yang terinfeksi seperti
dikutip dari CNN, Kamis (30/12/2010):
1. Jika ingus yang muncul akibat alergi,
trauma (benturan), iritasi atau terpapar polusi udara, penggunaan obat semprot
atau masalah anatomi hidung, maka tidak mengandung infeksi bakteri, virus atau
mikroorganisme lainnya.
2. Ingus yang muncul tidak berwarna atau
bening adalah bukan jenis ingus infeksi.
3. Jika lendir di hidung berwarna kuning,
hijau atau cokelat, hal ini bisa menjadi tanda adanya infeksi di saluran
pernapasan bagian atas.
4. Debit atau volume ingus yang keluar bisa
menjadi tanda infeksi sinus yang disebabkan oleh bakteri. Kalau jumlahnya
banyak dan sering itu pertanada ada infeksi.
5. Ingus yang mengandung bakteri biasanya
disertai dengan sakit kepala, nyeri di bagian wajah terutama ketika sedang
membungkuk, demam, bau mulut, tidak bisa mencium bau-bauan, gangguan telinga
atau batuk yang terus menerus.
Pada infeksi bakteri umumnya berlangsung
lebih dari 7 hari serta lendir yang keluar lama kelamaan justru memburuk. Jika
disebabkan oleh bakteri, maka dibutuhkan bantuan antibiotik untuk menyembuhkan
tapi tidak untuk infeksi virus.
"Tapi sebagian besar infeksi ini
disebabkan oleh virus flu yang bisa hilang dalam waktu 7-10 hari, atau bisa
juga akibat infeksi bakteri," ujar Dr Jennifer Shu dari Children's Medical
Group.kaki Anda. Rasa Lapar Pun Bisa Menipu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar